Jumat, 31 Desember 2010

Perkembangan Anak

Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. 

Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka.

Kelak, orangtua akan mengalami penyesalan yang mendalam.


Apa saja tahapan perkembangan anak?

Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa:
  • Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
  • Early childhood (usia 3-6 tahun)
  • Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:
  • fisik (motorik)
  • emosi
  • kognitif
  • psikososial

Aspek-aspek perkembangan anak

  1. Perkembangan Fisik (Motorik)
    Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

    Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

    • Perkembangan motorik kasar
      Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.

      Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.
    • Perkembangan motorik halus
      Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.

      Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.
  2. Perkembangan Emosi
    Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya.

    Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.
  3. Perkembangan Kognitif
    Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara.
  4. Perkembangan Psikososial
    Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

    Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut berkembang secara seimbang.

    Rangsangan atau latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau sebagian aspek. Tentunya, rangsangan dan latihan tersebut diberikan dengan tetap memerhatikan kesiapan anak, bukan dengan paksaan.

Terapi Gelombang untuk Anak Autis



Keterangan:

Bedasarkan keberhasilan terapi gelombang lumba-lumba, maka CD Terapi Anak Autis ini diciptakan. Gelombang Sonar yang dihasilkan oleh lumba-lumba direkam dan ditiru pola gelombangnya untuk diproduksi secara digital. CD ini adalah hasil karya digital yang "meniru" pola gelombang suara lumba-lumba untuk Terapi Anak Autis
Orang tua dari seorang anak yang menderita autis umumnya rela membayar berapapun asalkan anaknya bisa disembuhkan. Namun seringkali sangat sulit untuk menemukan terapi yang tepat untuk menyembuhkan atau paling tidak meringankan beban orang tua dan anak penderita autis.

Autisme masih menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya oleh kedokteran. Para pakar belum sepakat soal penyebab penyakit ini. Namun, sebagian pakar setuju bahwa sindrom autis terjadi karena kelainan pada otak.

Hingga kini, bisa tidaknya autis disembuhkan (total) juga masih menjadi pertentangan dalam dunia kedokteran dan psikologi. Namun, orang tua hendaknya harus mencoba berbagai terapi. Setidaknya dengan terapi keadaan si anak lebih baik.

Saat ini, ada berbagai terapi autis, baik yang diakui oleh dunia medis maupun yang masih bedasarkan disiplin ilmu tradisional. Macam-macam terapi autis diantaranya:

  1. Terapi akupunktur. Metode tusuk jarum ini diharapkan bisa menstimulasi sistem saraf pada otak hingga dapat bekerja kembali.
  2. Terapi musik. Lewat terapi ini, musik diharapkan memberikan getaran gelombang yang akan berpengaruh terhadap permukaan membran otak. Secara tak langsung, itu akan turut memperbaiki kondisi fisiologis. Harapannya, fungsi indera pendengaran menjadi hidup sekaligus merangsang kemampuan berbicara.
  3. Terapi balur. Banyak yang yakin autisme disebabkan oleh tingginya zat merkuri pada tubuh penderita. Nah, terapi balur ini bertujuan mengurangi kadar merkuri dalam tubuh penyandang autis. Caranya, menggunakan cuka aren campur bawang yang dilulurkan lewat kulit. Tujuannya melakukan detoksifikasi gas merkuri.
  4. Terapi perilaku. Tujuannya, agar sang anak memfokuskan perhatian dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Caranya dengan membuat si anak melakukan berbagai kegiatan seperti mengambil benda yang ada di sekitarnya.
  5. Terapi anggota keluarga. Orangtua harus mendampingi dan memberi perhatian penuh pada sang anak hingga terbentuk ikatan emosional yang kuat. Umumnya, terapi ini merupakan terapi pendukung yang wajib dilakukan untuk semua jenis terapi lain
  6. Dan terakhir, adalah terapi lumba-lumba. Telah diketahui oleh dunia medis bahwa di tubuh lumba-lumba teerkandung potensi yang bisa menyelaraskan kerja saraf motorik dan sensorik pendeerita autis. Sebab lumba-lumba mempunyai gelomba sonar (gelombang suara dengan frewkuensi tertentu) yang dapat merangsang otak manusia untuk memproduksi energi yang ada dalam tulang tengkorak, dada, dan tulang belakang pasien sehingga dapat membentuk keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Selain itu, gelombang suara dari lumba-lumba juga dapat meningkatkan neurotransmitter.
Terapi anak autis dengan lumba-lumba sudah terbukti 4 kali lebih efektif dan lebih cepat dibanding terpi lainnya. Gelombang suara yang dipancarkan lumba-lumba ternyata berpengaruh pada perkembangan otak anak autis.
Bedasarkan keberhasilan terapi gelombang lumba-lumba, maka CD Terapi Anak Autis ini diciptakan. Gelombang Sonar yang dihasilkan oleh lumba-lumba bisa direkam, dan ditiru pola gelombangnya untuk diproduksi secara digital. Produk CD ini adalah hasil karya digita yang "meniru" pola gelombang suara lumba-lumba untuk penyembuhan.
Terapi Gelombang Otak untuk Autis ini menggunakan Frekwensi Gelombang SMR atau Sensori Motor Rhytm.  Penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut.
Kami, sebagai pemilik gelombangotak.com, bukanlah seorang ahli dalam pengobatan anak autis. kami bukan dokter atau psikolog. Namun kami tahu, CD Terapi Anak Autis sudah membantu banyak orang. Puluhan orang tua yang sudah membeli CD ini mengabarkan perkembangan motorik dan kognitif anak autis mereka lebih cepat dan lebih baik dibanding sebelum menggunakan CD Terapi Anak Autis ini.
Kami tidak menjamin CD Terapi Anak Autis yang harganya sangat terjangkau ini bisa membuat anak autis sembuh/normal 100%, tapi mendengar penuturan para pembeli CD Terapi Anak Autis ini, kami sangat yakin bahwa CD ini akan sangat membantu kemajuan anak autis. Oya... perlu anda ingat, CD Terapi Anak Autis bukanlah pengobatan utama, melainkan hanya sebagai terapi pelengkap untuk anak autis. Tetaplah berkunjung ke dokter atau ahli lainnya untuk memeriksakan anak anda tercinta.
Banyak anak autis yang tidak mendapat kesempatan menikmati terapi lumba-lumba. Mungkin karena masalah biaya atau memang karena di kota tempat anda tinggal tidak ada tempat terapi lumba-lumba. Namun dengan CD Audio Branwave Terapi Anak Autis yang meniru pola gelombang lumba-lumba, masalah biaya dan kelangkaan terapi lumba-lumba sudah bisa diatasi.
CARA MENGGUNAKANNYA sangat mudah..! Anda putar saja CD Terapi Anak Autis ini di ruangan atau tempat bermain anak anda. Boleh juga diputar di kamar tidur, saat anak anda sedang tidur. Anda tida perlu memaksa anak Anda untuk konsentrasi mendengarkannya. Putar saja CD ini seperti memutar musik. Meskipun anak tidak mendengarkan, otak anak tetap merespon rangsangan gelombang suara frekuensi tertentu yang keluar dari speaker. CD ini bisa diputar dengan semua perangkat elektronik yang bisa memutar mp3. Gunakan speaker stereo untuk hasil tebaik. CD Audio Brainwave Terapi Anak Autis ini sangat aman digunakan oleh siapapun, semudah mendengarkan musik.

www.gelombangotak.com/terapi_anak_autis

Sejarah Lebah Madu




Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut Tengah (Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke seluruh wilayah dunia. (Sihombing D.T.H:1997). Bangsa Mesir Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang lebah, kemudian dari keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan kayu berbentuk silinder dan sarang tersebut digantung di pohon. Bangsa Rusia sebagai pengembang lebah madu secara modern, malahan disebut sebagai daerah lahan madu. Rusia mulai mengembangkan peternakan madu sejak abad ke 10 hingga kini secara besar-besaran. Mereka yang menemukan sarang lebah madu yang bisa dipindah-pindahkan, teknik tersebut diperkenalkan oleh Peter Prokovich (1775-1850).

Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus Apis, dari sekitar 20.000 spesies yang ada. Saat ini dikenal sekitar 44 subspesies. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari malam, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja dikoloni lebah madu.
Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana dan A. dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi.

id.wikipedia.org/wiki/lebah_madu