Akulturasi dipahami
sebagai fenomena yang akan terjadi tatkala kelompok-kelompok individu yang
memiliki budaya berbeda terlibat dalam kontrak yang berlangsung secara tangan
pertama (langsung), disertai perubahan terus – menerus, sejalan pola-pola
budaya asal dari kelompok itu atau dari kedua kelompok itu.
Menurut
Koentjaraningrat (1996) akulturasi adalah istilah antropologi yang
memiliki beberapa makna, yang kesemuanya itu mencakup konsep mengenai proses
sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan sesuatu kebudayaan
tertentu dihadapkan kepada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga
unsur-unsur asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu. Unsur
kebudayaan tidak pernah didifusikan secara terpisah, melainkan senantiasa dalam
suatu gabungan atau kompleks yang terpadu.
Akulturasi adalah suatu
proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan
dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini
terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.
Akulturasi adalah
suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu
sendiri.contoh akulturasi : saat budaya rap dari negara asing di gabungkan
dengan bahasa jawa . jadi mengerap dengan bahasa jawa .ini terjadi saat di
acara simfoni semesta raya.
Relasi Internakultural
atau Komunikasi Antar Budaya adalah komunikasi yang
terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa
beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan
ini. Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara
orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau
perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang
dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Hamid Mowlana
menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national
boundaries.Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana
bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.
Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi
tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya.
“Intercultural
communication generally refers to face-to-face interaction among people of
diverse culture.”
Guo-Ming Chen dan
William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses
negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan
membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.
Akulturasi dan
internakultural (komunikasi antar budaya) memiliki relasi atau hubungan yang
saling berpengaruh, karena sesuai dengan pengertian akulturasi yang telah
dijelaskan diatas, akulturasi ini merupakan bagaimana suatu kebudayaan menerima
kebudayaan asing tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya, proses penerimaan
budaya ini tidak akan terjadi tanpa adanya komunikasi antar budaya (internakulurasi),
karena tanpa adanya komunikasi maka tidak akan terjadi yang namanya pertukaran
budaya, dalam komunikasi ini akan terjadi proses saling mempengaruhi antara
satu budaya dengan budaya lainnya, sehingga terjadilah suatu akulturasi pada
suatu kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar